Marhaban Ya Ramadhan, Puasa Menjadikan Diri Lebih Baik.


Sanusi, S.H.M.H Anggt. DPRD Kab. Kabupaten Bengkalis

 DURI, (ARM, 10 Maret 2024) - Kita kembali bersua dengan bulan yang penuh Agung dan ke berkahan.  Ibadah puasa Ramadhan yang kita jalani selama satu bulan penuh di bulan  Ramadan merupakan upaya melatih diri untuk membuka hati dan pikiran untuk berprilaku lebih baik. Puasa tidak hanya sekedar menahan haus dan lapar akan tetapi sebagai momentum meningkatkan  kesalehan pribadi hambanya dengan Allah SWT dan membuka hati  terhadap kesalehan sosial, yakni tumbuhnya rasa kepedulian sosial yang dimiliki seseorang terhadap lingkungan, Masyarakat  bangsa Negara dan agama. Dengan puasa tumbuh rasa ukhuwah, simpati, solidaritas atas keadaan ummat  dan dengan berpuasa-lah kita bisa merefleksikan kesalehan sosial menjadi sarana ibadah puasa selama bulan Ramadhan.   

Imam Syafi’i berkata: “Aku suka terhadap orang yang bertambah kedermawanannya pada bulan Ramadhan karena meneladani Rasulullah, memenuhi kebutuhan orang banyak dan menyibukkan diri dengan beribadah melalui penghasilan mereka.

Momentum bulan Ramadan ini menjadi diri kita lebih baik, puasa kita dan keperpihakan kita kepada kesalehan sosial terhadap kaum dhuafa, fakir-miskin. Tidak saja menjalani hubungan ritual  vertikal semata dengan Allah, tetapi juga hubungan horizontal dengan sesama selama bulan Ramadhan.

Kewajiban untuk melaksanakan ibadah puasa tertulis dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 183, yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (yaitu) dalam beberapa hari yang telah ditentukan.

Hakikat puasa bukan sekadar menahan hawa nafsu dari rasa lapar dan haus, namun hakikat puasa adalah pengendalian diri secara total dengan kendali iman. Selain mengendalikan mulut dari makan dan minum, puasa juga mengendalikan lidah dari perkataan yang tidak terpuji, seperti bohong, bergunjing, bergosip (gibah), caci maki, intimidasi dan lain lainnya. 

Puasa juga sebagai bentuk pengendalian diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak terpuji seperti sombong, membenci, egois, merasa diri paling benar, mementingkan diri sendiri, merendahkan orang/kelompok/golongan lain, mengadu domba, fitnah, tidak menghargai dan juga perbuatan-perbuatan maksiat. 

Puasa merupakan tanda ketaatan dan peribadatan kepada Allah SWT. Dengan puasa seorang muslim mengungkapkan penyerahan diri kepada perintah Allah dan sambutan atas kehendak-Nya. 

Sebagai bentuk penolakan tegas atas penguasaan hawa nafsu atas dirinya dan hasrat pribadinya. Puasa menjadi sebuah manifestasi dari ketaatan makhluk-Nya kepada Kehendak Yang Maha Kuasa. Ekspresi yang diungkapkan seorang hamba melalui puasa ini mewakili bentuk penguasaan diri dan usaha dalam mengatasi kesenangan jasadi dan kenikmatan badani demi kecintaannya kepada Allah, meraih kedekatan kepadaNya dan menggapai keridhaanNya. Semoga puasa tahun ini menjadikan keimanan kita lebih baik. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan  Marhaban yaa Ramadhan...

0/Post a Comment/Comments

Stay Conneted

Domain