Bathin Solapan - Konflik agraria merupakan salah satu permasalahan yang banyak terjadi. Konflik ini menimbulkan efek yang besar bagi masyarakat, baik dalam hal ekonomi, sosial, politik dan budaya. Kurangnya penanganan masalah konflik agraria membuat kasus konflik agraria tersebut semakin banyak.
Seorang warga Sakai bernama Logam (51) terpaksa harus di larikan ke RSUD Mandau karena mengalami luka serius dan mengeluarkan banyak darah di bagian kepala terkena benda tumpul saat terjadi keributan antara PT. Panahatan dan Masyarakat Sakai, Senin 27 Juni 2023.
Tokoh Pemuda Sakai Andika Putra Kenedi menjelaskan, Peristiwa itu terjadi di wilayah Cucut, Desa Buluh Manis, Kecamatan Bathin Solapan. Diduga serangan dari pekerja PT. Panahatan, saat masyarakat Sakai mempertahankan tanah ulayat yang menjadi hak masyarakat Sakai.
Yang kita pertahankan itu adalah hak kita Masyarakat Sakai, Kelompok Tani, dan perladangan untuk tempat keberlangsungan hidup anak cucu Masyarakat Sakai,” jelasnya.
Pria yang akrab disapa Andika Sakai itu menyebutkan, tragedi berdarah yang dialami seorang warga Sakai ini begitu miris dan membuat hancur hati Masyarakat Sakai karena dijajah diatas tanah ulayat sendiri. Ini kah yang dinamakan sudah merdeka dari penjajahan.
Hak kami Masyarakat Sakai tetap dirampas oleh mereka yang ber uang,” ucapnya menyebutkan konflik tersebut belum usai dan belum dapat titik terangnya, hingga tadi malam, Masyarakat Sakai masih dihantui ketakutan bertahan untuk keberlangsungan hidup.
Atas nama Masyarakat Sakai Andika juga berharap kepada Pemerintah baik itu Provinsi maupun Kabupaten dapat segera turun tangan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi saat ini, agar tidak ada lagi korban yang lainnya.
Sedangkan untuk warga Sakai yang jadi korban kini terbaring di RSUD Mandau untuk dilakukan operasi kepala luka berat. Kami meminta kepada pihak Kepolisian dapat menindak tegas pelakunya,” pungkas Andika Sakai menilai kehadiran PT. Panahatan telah membuat kegaduhan dan terjadi tragedi Berdarah.
Posting Komentar