Pekanbaru - Dalam mengatasi Kebakaran Hutan Dan Lahan (Karhutla) Di Wilayah Riau Forkompimda Provinsi Riau Melaksanakan Rapat Koordinasi Dalam Rangka Persiapan Penanganan Karhutla di Provinsi Riau tahun 2023.
Pelaksanaan rapat tersebut dilaksanakan di Balai Srindit, Aula Gubernur Riau, Jalan Diponegoro, Provinsi Pekanbaru, rapat koordinasi tersebut di laksanakan pada hari Kamis (16/02/2023).
Dalam kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Riau, H Syamsuar, Wagubri Edi Natar Nasution,Danrem 031/Wirabima, Brigjen Parlindungan Hutagalung,Kapolda Riau Irjen Pol Muhammad Iqbal,Bupati Bengkalis diwakili oleh Wakil Bupati H.Bagus Santoso, Dandim 0303 Bengkalis Letkol Inf Endik Yunia Hermanto,Kapolres Bengkalis Setyo Bimo,Kalaksa BPBD kabupaten Bengkalis Hadi Prasetyo, Danlanud RSN Diwakili Kadisops Lanud Kolonel Pnb Asri Efendi Rangkuti, Danlanal Dumai Kolonel Laut (P) Stanley Lekahena, Kepala BMKG Provinsi Riau, Kepala BPBD Provinsi Riau, Para Walikota Se Provinsi Riau, Forkopimda Se-Provinsi Riau, Perwakilan Perusahaan Sinar Mas, Perwakilan Perusahaan RAPP.
Rapat koordinasi persiapan penanganan Karhutla tahun 2023 yang di laksanakan di gedung gubernur riau ini adalah untuk membahas tentang upaya Penanggulangan Karhutla dan pencegahan melalui deteksi dini,Monitoring daerah rawan Hotspot dan patroli Lapangan.
Dalam hal ini Gubernur Riau H Syamsuar menyatakan bahwa secara resmi mengumumkan Provisnsi Riau Status Siaga Darurat Karhutla, dalam Status siaga darurat Karhutla tahun 2023 ini berlaku selama 9 bulan terhitung mulai 13 Februari sampai 30 November 2023 yang sebelumnya terlebih dahulu di tetapkan status siaga Karhulta yaitu Kota Pekanbaru dan Kabupaten Bengkalis, ujar nya.
Melalui hal ini Gubernur Riau H.Syamsuar mengatakan kita wajib Membentuk dan mengaktifkan posko satgas kebakaran hutan dan lahan tingkat kabupaten kota sampai di tingkat desa,
Kita harus selalu deteksi dini dan pengecekan lapangan (ground check) titik hotspot serta lakukan penanganan secara cepat dan tepat (ouick response). Upayakan pemadaman sedini mungkin agar tak membesar dan meluas, kita wajib melakukan patroli rutin, mandiri, terpadu dan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak buka lahan dengan cara membakarnya. Pungkas nya.
Menyiagakan seluruh sumber daya baik personil, SDM maupun sarana prasarana kebakaran hutan dan lahan seperti mesin pompa pemadam, selang, kendaraan operasional, sekat kanal, embung, menara pemantau api dan memastikan sarana prasarana tersebut berfungsi dengan baik, serta menyiapkan anggaran untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, dan kita juga harus meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh stakeholder terkait (Forkompimda, TNI, Polri, dunia usaha, tokoh masyarakat/adat/agama, akademisi, media massa dan masyarakat relawan/mpa), selalu melaksanakan apel kesiapsiagaan kebakaran hutan dan lahan dalam rangka untuk mengantisipasi dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, selalu melakukan upaya pembasahan (rewetting) lahan gambut terutama di wilayah rawan Karhutla, dan juga selalu menyiapkan sekat kanal (canal blocking) dan embung air, kata gubernur Riau H.Syamsuar.(Mika)
Posting Komentar