DURI – Pasca pemasangan plang peringatan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemlab) Bengkalis, PT Gora Mandau Sawit atau GMS tampak menghentikan seluruh aktifitas pengolahan minyak kelapa sawitnya.
Bahkan beberapa waktu kedepan, durasi berdirinya plang dan terhentinya operasional perusahaan tersebut genap satu bulan. Saat ditinjau lebih lanjut ke lokasi, tak ditemukan sama sekali aktifitas di dalamnya. Saat dikonfirmasi, Pangkal Bangun selaku Humas PT Gora mengakuinya.
“Kita kooperatif, kita ikuti instruksi Pemkab Bengkalis. Sejak saat plang dipasang sampai dengan hari ini, kita masih stop operasi. Sambil urus izin yang diperlukan untuk bisa beroperasi kembali,” kata Pangkal Bangun, Senin (28/11).
Terkait hal itu, cukup banyak warga terdampak. Mulai dari kehilangan pekerjaan dan mata pencarian, sepinya warung-warung harian, bahkan aksi kriminalitas yang meningkat beberapa waktu belakangan. Suratmin, Ketua RT001/RW003 menceritakan, sejak setopnya operasional PT Gora, mata pencahariannya kandas.
Bahkan, hewan ternak milik Suratmin dan beberapa warga lainnya hilang tak berjejak. “Sekarang ini, kami tak kerja lagi. PT setop, kami pun setop juga kerjanya. Paling sedihnya, sapi juga hilang. Warga lain juga begitu. Ada yang kehilangan kambing, ada pula ayam. Kita duga hal itu terjadi karena faktor ekonomi semakin sulit sejak perusahaan berhenti beroperasi, kami selaku perangkat RT/RW dan warga setempat resah dengan keadaan ini, kami harap keadaan membaik. Kami harap PT Gora bisa aktif kembali,” kata Suratmin.
Selain Suratmin, ada juga Selamat, Joko, bahkan Risma Rambe yang menuturkan demikian. Rata-rata mengeluhkan soal ekonomi, beberapa hendak bikin laporan ke Polsek Mandau terkait hilangnya beberapa ekor hewan ternak saat situasi kian pelik. “Kalau begini, harus lapor polisi lah. Kalau dibiarkan, bisa hilang semua ternak kita. Sementara situasi semakin sulit, entah kapan bisa membaik,” sesal Suratmin.
“Kami harap PT Gora bisa aktif kembali. Kami juga harap Pemda Bengkalis sudi membantu, membina dan memandu manajemen perusahaan untuk selesaikan persoalan yang dialami. Mohon jangan sampai berlama-lama lagi, kami sudah terdampak kesulitan ekonomi. Mohon diarahkan agar PT ini memenuhi standar dan syarat izin, jadi kami warga disini bisa kerja kembali,” harap Risma Rambe menambahkan. **(Mik)
Posting Komentar