Guru, Dalam Tantangan Era Komputerisasi

 


Oleh: Sanusi, SH.MH

(Anggota DPRD Kabupaten Bengkalis/Sekretaris DPD PKS Bengkalis)


Hari ini, tepat tanggal 25 November sebagai hari guru nasional. Diperingati pula sebagai hari lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organisasi guru sejak zaman awal kemerdekaan RI. Penetapan hari guru sebagai hari nasional merupakan bentuk penghargaan setiap jasa dan perjuangan yang telah dilakukan di negeri ini, yang telah termaktub dalam Kepres No 87 tahun 1994.


Dalam jejak sejarah, guru atau pegiat pendidikan telah mengabdi kepada bangsa ini sudah sejak jaman pra kemerdekaan. Dan masa tersebut para guru nusantara terhimpun di organisasi Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) dengan anggota para guru desa, guru bantu serta pemilik-pemilik sekolah yang terlibat praktis dalam pendidikan. Keterangan tersebut menyiratkan bahwa guru atau pendidik memang sudah berjasa dalam mengentaskan keterbelakangan (pikiran) bangsa Indonesia sejak dari penjajahan Belanda. Maka sudah seyogianya hari guru itu layak diperingati sebagai hari nasional karena begitu besar jasanya bagi “bumi pertiwi”.


Peringatan hari guru dalam konteks sekarang bisa dijadikan momentum reflektif bagi guru dalam menilai serta mengevaluasi segala aspek diri yang dimiliki, diantaranya adalah peningkatan kompetensi. Cakupannya misalnya pengembangan metode belajar; seperti kreativitas pengemasan materi maupun pengaplikasian konsep merdeka belajar yang tidak dibatasi ruang dan waktu, cukup hanya mengandalkan platform digital dan internet (daring). 



Untuk itu infrastruktur pendidikan pada saat ini diarahkan menuju sistem komputerisasi yang segalanya terintegrasi dengan internet. Itu artinya setiap pendidik dituntut untuk "melek" teknologi agar mudah beradaptasi dengan perkembangan zaman yang serba digital seperti sekarang. Selanjutnya, selain peningkatan kemampuan kompetensi, guru pun harus menginternalisasi perilaku yang beradab, menjunjung nilai moral agar menjadi contoh yang baik untuk diteladani oleh anak didiknya. 


Sinerginya peningkatan kompetensi dengan perilaku beradab guru menjadi ujung tombak pendidik dalam membangun karakter bangsa yang berakhlak sekaligus mencerdaskan bangsa sesuai perkembangan globalisasi sejalan dengan akselerasi teknologi informasi yang sangat pesat. 


Pada akhirnya, saya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh guru yang ada di Indonesia, terkhusus guru-guru di Kabupaten Bengkalis. Yang telah meluangkan masa dan tenaga dalam mendidik generasi bangsa. Terima kasih guruku, jasamu abadi selalu.

0/Post a Comment/Comments

Stay Conneted

Domain